Friday 27 September 2019

Daxing: Bandara baru di ibu kota China yang berbentuk bintang laut mulai beroperasi

bandara, china, beijing, daxing

Bandara baru Beijing yang dibangun dengan biaya US$11 miliar atau Rp155 triliun mulai beroperasi, beberapa hari sebelum peringatan 70 tahun negara China.
Bandara Internasional Daxing di ibu kota China itu secara resmi dibuka Presiden Xi Jinping pada Rabu (25/09).
Bandara lama Beijing yang kini masih beroperasi adalah airport kedua tersibuk di dunia setelah Atlanta, Amerika Serikat, menurut Airport Council.
Tetapi para pejabat setempat mengatakan bandara baru diperlukan untuk mengurangi beban Bandara Internasional Beijing.
Bandara Daxing, yang punya terminal terbesar dunia dalam satu gedung, diperkirakan akan digunakan oleh sebagian dari 170 juta penumpang yang diproyeksikan akan mendatangi Beijing pada tahun 2025.
Menurut media pemerintah Global Times, tujuh maskapai China mulai beroperasi dari bandara baru tersebut mulai Rabu (25/09).
Maskapai seperti China Southern Airlines dan China Eastern Airlines mulai lepas landas dari Daxing pada pukul 15.45 waktu setempat, lapor China News Service.
Maskapai internasional termasuk British Airways, Cathay Pacific dan Finnair telah mengumumkan jalur penerbangan ke Daxing.
Bandara baru, yang lokasinya sekitar 46 km ke arah selatan Lapangan Tiananmen, dirancang arsitek terkenal Zaha Hadid.
Dengan beroperasinya bandara ini, Beijing menjadi bagian dari sejumlah kota dunia seperti New York dan London yang memiliki dua bandara jarak jauh internasional.
Lebih 100 juta penumpang menggunakan Beijing Capital International Airport yang dibuka pada tahun 1958.

Thursday 19 September 2019

Majalah Tempo Ubah Cover usai Heboh Karikatur 'Pinokio'?

CEK FAKTA: Majalah Tempo Ubah Cover usai Heboh Karikatur 'Pinokio'?

Sebuah unggahan di jejaring sosial Twitter menyebut bahwa Tempo mengganti cover majalah edisi 'Janji Tinggal Janji' usai heboh bayangan Pinokio di karikatur PresidenJoko Widodo.
Bukan cuma beredar di Twitter, isu cover Majalah Tempo edisi 16 September 2019 direvisi tersebut juga mengharubiru aplikasi pesan singkat WhatsApp pada Senin (16/9/2019).
Dalam unggahan yang beredar, terlihat Tempo disebut mengganti judul 'Janji Tinggal Janji' dengan 'Saya Tetap Percaya Presiden'. Cover yang beredar memperlihatkan lukisan Jokowiyang berbeda dengan sebelumnya.
Tertulis di cover yang beredar: "Saya tidak ada kompromi dalam pemberantasan korupsi." Tertulis Jokowi di akhir kutipan. Dalam cover itu, Jokowi tampak rapi mengenakan jas hitam dan dasi merah.
Hoaks Tempo ganti cover. (Twitter)
Hoaks Tempo ganti cover. (Twitter)
Cover tersebut diunggah oleh akun Twitter Bunda Zahra @BundaZa26962019. Dia juga menuliskan narasi yang cukup provokatif dilayangkan ke pihak Tempo.
“Apa maksudnya buat majalah Tempo yang kemarin menghina simbol kenegaraan dan sekarang diganti dengan ini. Wahai kaum bani cingkrang. Ingat Allah swt, mbonten sare,” tulis akun @BundaZa26962019.
Cek fakta
Lukisan di cover menyerupai Majalah Tempo tersebut ternyata dibuat oleh pelukis cat air bernama Kin Kin. Demikian penelusuran menggunakan Google Reverse Image Search.
Lukisan tersebut juga dipublikasikan di akun jejaring sosial Instagram @kinkinwatercolorist pada 9 Juli 2018 silam. Lukisan itu pun disunting agar menyerupai cover Majalah Tempo.
Pun Majalah Tempo tidak pernah menerbitkan edisi “Saya Tetap Percaya Presiden" untuk menggantikan edisi "Janji Tinggal Janji". Di laman resmi Majalah Tempo, edisi terakhir adalah "Janji Tinggal Janji".
Kesimpulan
Tidak benar Tempo mengganti cover edisi 'Janji Tinggal Janji' dengan edisi 'Saya Tetap Percaya Presiden'. Pun demikian dengan lukisan Jokowi di sana. Karena itu, isu penggantian cover tersebut adalah hoaks.
Kata Tempo soal karikatur Pinokio
Redaksi majalah Tempo menepis tuduhan ilustrasi pada sampul depan terbitannya merupakan bentuk penghinaan terhadap Presiden Jokowi.
Penegasan itu sebagai respons atas pengaduan Jokowi Mania alias Joman ke Dewan Pers, perihal sampul majalah Tempo edisi 16-22 September 2019.
Sampul majalah prestisius nasional tersebut menggambarkan sosok Presiden Jokowi bersisian dengan siluet bayangan hitam berhidung panjang, seperti tokoh fiktif boneka Pinokio sedang berbohong.
Redaktur eksekutif majalah Tempo, Setri Yasra mengatakan, gambar tersebut merupakan metafora dari pemberitaan yang disajikan dalam majalah tersebut.
"Yakni tudingan sejumlah pegiat antikorupsi bahwa presiden ingkar janji dalam penguatan KPK. Tempo telah  memuat penjelasan dalam presiden dalam bentuk wawancara," ujar Setri dalam keterangan tertulis, Senin (16/9/2019).
Menurut Setri, majalah Tempo yang pada edisi tersebut menyajikan berita utama berupa artikel pumpunan polemik revisi UU KPK, sudah sesuai UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Tempo juga membantah adanya tuduhan yang menggambarkan Jokowi adalah Pinokio dalam sampul depan majalah.
"Tempo tidak pernah menghina kepala negara sebagaimana dituduhkan. Tempo tidak menggambarkan Presiden sebagai Pinokio, yang tergambar adalah bayangan Pinokio," kata Setri.
Pihaknya juga meyakini Jokowi tidak akan mempermasalahkan majalah tersebut, termasuk ilustrasinya. Menurutnya Jokowi turut mehamami kritik adalah hal yang biasa.
“Redaksi Tempo meyakini Presiden memahami peran jurnalisme di dalam masyarakat dan menganggap kritik sebagai bagian penting dalam pemeritahannya," kata dia.

Tampilkan Meme Jokowi Enak Zamanku Toh? Tempo Viral Lagi

Tampilkan Meme Jokowi Enak Zamanku Toh? Tempo Viral Lagi

Setelah majalahnya, kini giliran Koran Tempo yang santer diperbincangkan karena ilustrasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada halaman sampulnya.
Koran Tempo edisi Kamis, 19 September 2019, redaksi menampilkan meme Jokowi pada sampul muka.
Presiden Jokowi yang terpilih untuk lanjut dua periode itu digambarkan memakai jaket cokelat, dengan kemeja putih di baliknya.
Ia tersenyum memperlihatkan gigi sambil mengangkat tangan setinggi kepala, dengan kelima jari terbuka.
Pada atas ilustrasi berlatar belakang hijau itu, tertulis slogan 'Enak Zamanku, toh?'
Slogan berbahasa campuran Jawa dan Indonesia yang dicetak besar itu, sudah tak asing di telinga orang Indonesia, sebagai pernyataan yang lekat dengan sosok Presiden ke-2 RISoeharto.
Blurb yang dituliskan Koran Tempo sendiri menyebut bahwa situasi pemerintahan Jokowi saat ini, menurut para pakar, menyerupai era Soeharto.
Pernyataan tersebut berkaitan dengan pengesahan sejumlah undang-undang yang dinilai bertolak belakang dengan prinsip demokrasi dan justru meringankan ganjaran bagi para koruptor.
"Cover Tempo hari ini. Makjleb gaes... #OrdeBaru," komentar akun @YUSKAPITYAJI di Twitter.
"Setelah membuat cover dengan gambar ilustrasi Jokowi dengan Pinokio, hari ini @korantempo kembali membuat cover yang menurut gue sangat cerdas," ungkap @cigarettesaddct.
"Saya suka Tempo ini hahaha. Penggemar alm Soeharto enggak sebaper Jokman pastinya meskipun Pakjok diilustrasikan seperti gambar yang identik dengan alm Soeharto," gurau @muhamadrdani.
Sebelumnya, cover majalah Tempo edisi 16-22 September 2019 menjadi polemik karena menggambarkan Jokowi dengan bayangan menyerupai Pinokio berhidung panjang.
Dalam cerita dongengnya, hidung boneka kayu itu akan memanjang saat ia berbohong.
Selain itu, majalah tersebut mengangkat judul "Janji tinggal Janji", yang kemudian menuai amarah relawan yang tergabung dalam Jokowi Mania (Joman).
Redaksi majalah Tempo menepis tuduhan bahwa ilustrasi pada sampul depan terbitannya merupakan bentuk penghinaan terhadap Presiden Jokowi.
"Tempo tidak pernah menghina kepala negara sebagaimana dituduhkan. Tempo tidak menggambarkan Presiden sebagai Pinokio. Yang tergambar adalah bayangan Pinokio," kata Redaktur Eksekutif majalah Tempo Setri Yasa, Senin (16/9/2019).

SPONSOR