Wednesday, 5 December 2018

Setelah Menempuh Perjalanan Hampir 7 Bulan, Pesawat InSight Milik NASA Akhirnya Berhasil Mendarat Di Planet Mars

Setelah Menempuh Perjalanan Hampir 7 Bulan, Pesawat InSight Milik NASA Akhirnya Berhasil Mendarat Di Planet Mars

Setelah menempuh perjalanan sejauh 548 juta kilometer selama hampir tujuh bulan, pesawat milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akhirnya mendarat di planet Mars, Senin (26/11/18) sore waktu Amerika atau Selasa dini hari WIB.

Beberapa menit setelah pendaratan, pesawat yang diberi nama "InSight" itu mengirim sinyal resmi untuk mengumumkan kondisinya baik dan semua mekanisme bisa bekerja. Selain itu juga dikirim foto permukaan tempatnya mendarat.

Para staf pengendali misi di Laboratorium Propulsi Jet (Jet Propulsion Laboratory/JPL) NASA di dekat Los Angeles, California, pun meledak dalam kegembiraan dan perayaan. Pendaratan itu disiarkan langsung ke seluruh dunia, dan juga tampil di layar raksasa Bursa Saham Nasdaq, Times Square, New York City.

"Hari ini, kami berhasil mendarat kembali di Mars untuk kedelapan kalinya dalam sejarah umat manusia," kata Administrator NASA Jim Bridenstine."InSight akan mempelajari interior Mars dan mengajarkan kita ilmu yang sangat bernilai, sembari kami bersiap untik mengirim astronot ke bulan dan kemudian ke Mars. Prestasi ini mencerminkan kecerdasan Amerika dan para mitra internasional kami, dan menjadi bukti dedikasi serta pengabdian tim kami. Yang terbaik dari NASA belum datang, tetapi akan segera tiba."

InSight, kependekan dari "Interior Exploration using Seismic Investigations, Geodesy and Heat Transport", akan mengeksplorasi satu wilayah di Mars. Pesawat ini diluncurkan pada 5 Mei lalu.

InSight akan menyelidiki bagian bawah permukaan Planet Merah itu untuk membantu para ilmuwan mempelajari asal mula sejarah terbentuknya planet.

Pesawat seberat 360 kg itu akan tinggal di sana selama 24 bulan, atau sekitar satu tahun Mars, untuk mempelajari lapisan planet Mars. Sumber tenaga memakai panel surya yang mengembang seperti sayap begitu mendarat.

Untuk sampai ke sana, InSight terbang dengan kecepatan puncak 9.920 km per jam dan saat mencapai lapisan tipis atmosfer Mars kecepatannya meningkat menjadi 19.795 km per jam. Setelah itu melambat hingga 8 km per jam agar bisa mendarat dengan lembut.

Sekitar 20 menit sebelum mendarat, InSight melepaskan diri dari mesin yang membawanya sepanjang perjalanan dari bumi, lalu menggunakan parasut untuk mendarat. Sebelum sampai ke permukaan, tiga kakinya terbuka untuk menjejak.

"Kami telah mempelajari Mars dari orbit dan permukaan sejak 1965, mencari tahu tentang cuaca, atmosfer, geologi, dan susunan kimiawi di permukaan," kata ilmuwan NASA Lori Glaze.

"Sekarang, akhirnya kami bisa mengeksplorasi isi di dalam Mars dan memperdalam pengetahuan kami tentang tetangga kita di luar angkasa itu, karena NASA bersiap mengirim penjelajah manusia lebih jauh lagi ke Tata Surya."

Instrumen utama yang dibawa InSight adalah seismometer buatan Prancis yang dirancang untuk bisa mendeteksi vibrasi seringan apa pun akibat dari gempa Mars (marsquakes) atau dari benturan meteor. Alat ini begitu sensitif sehingga bisa mengukur gelombang seismik hanya setengah dari radius sebuah atom hidrogen.

Para ilmuwan berharap bisa mendapat data dari 100 kali gempa Mars selama misi ini, untuk membantu mereka menghitung kedalaman, kepadatan, dan komposisi inti planet itu dan juga lapisan batu yang melindunginya serta lapisan terluar yang disebut the crust.

Instrumen kedua dibuat oleh Jerman, yaitu bor untuk menggali hingga kedalaman 5 meter dengan membawa alat pengukur panas seperti tali.

Lalu sebuah radio transmitter yang akan mengirim sinyal untuk melacak rotasi Mars sehingga bisa digunakan untuk mengetahui ukuran inti planet.

NASA mengatakan dibutuhkan dua sampai tiga bulan untuk mengeluarkan dan mengoperasikan instrumen-instrumen itu.

No comments:

Post a Comment

SPONSOR